Selasa, 23 Juli 2013

Workshop ASEAN OSHNET




Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi menyelenggarakan kegiatan Workshop Formulasi Strategi Penelitian ASEAN OSHNET (Association of South East Asian Nation - Occupational Safety and Health Network) untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang diselenggarakan di Bandung pada 28-30 September 2010.

Kegiatan workshop ASEAN OSHNET ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Jenderal Kemenakertrans Besar Setyoko. Workshop ini merupakan tindak lanjut dari Pertemuan Coordinating Board Meeting(CBM) ASEAN OSHNET ke 11 yang diadakan di Bali pada April 2010.

Sekjen Kemenakertrans Besar Setyoko menjelaskan tujuan utama dari lokakarya ini adalah untuk merumuskan kerjasama mengenai model penelitian, desain strategi, dan kebutuhan antara negara-negara ASEAN di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

“Dalam pelaksanaannya kegiatan workshop ini dimaksudkan untuk Berbagi dan pertukaran informasi, pelajaran mengenai K3 diantara negara-negara ASEAN, menyusun mekanisme untuk melakukan penelitian kolaborasi dan mendiskusikan topik kerjasama penelitian K3 yang menjadi kebutuhan dan prioritas dalam komunitas ASEAN” kata Sekjen Kemenakertrans di Jakarta, pada Senin Siang (28/9), seusai membuka workshop ASEAN OSHNET.

Dikatakan Sekjen Kemenakertrans selama ini negara-negara Asean telah berkomitmen dan kerja sama untuk menurunkan angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang terjadi di masing-masing negara. ”Pelaksanaan K3 merupakan salah satu aspek perlindungan tenaga kerja yang sangat penting karena akan mempengaruhi keselamatan, kesehatan, produktivitas dan kesejahteraan tenaga kerja,” kata Sekjen Kemenakertrans.

Apalagi, tambah Sekjen Kemenakertrans, sejumlah negara maju telah menetapkan persyaratan baru dalam perdagangan bebas, yakni persyaratan terhadap penerapan Sistem Mutu Manajemen melalui ISO 9001 Series, Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14000 Series, OHSAS 18001 dan SMK3.

”Berbagai persyaratan itu menandakan negara-negara ASEAN harus siap menghadapi dan mengatasi segala kemungkinan dan tantangan yang ada dalam era perdagangan bebas, terutama dalam menyambut pelaksanaan AFTA yang menuntut minimnya angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja,”kata Sekjen Kemenakertrans.

Menurut data International Labor Organitation (ILO) pada yang diterbitkan dalam peringatan Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja Se-dunia pada 28 April 2010, tercatat setiap tahunnya lebih dari 2 juta orang yang meninggal akibat kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Sekitar 160 juta orang menderita penyakit akibat kerja dan terjadi sekitar 270 juta kasus kecelakaan kerja pertahun di seluruh dunia.

Sedangkan menurut data Kemenakertrans, angka kecelakaan kerja pada tahun 2009 mencapai 96.513 kasus, sedangkan pada semester I tahun 2010 angka kecelakaan kerja mencapai 53.267 kasus. Hampir 70 % kecelakaan kerja didominasi kecelakaan di jalan raya saat pergi maupun pulang dari tempat kerja. Setiap tahun ditargetkan angka kecelakaan kerja 50 % lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya.

Sekjen Kemenakertrans mengatakan salah satu upaya untuk menurunkan angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, saat ini  Pemerintah Indonesia tengah melakukan revitalisasi pengawasan ketenagakerjaan.

”Upaya-upaya yang sedang dilakukan diantaranya menitikberatkan pada peningkatan kualitas dan kuantitas pengawas, penegakan hukum di bidang ketenagakerjaan, serta merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang pembinaan pengawasan ketenagakerjaan,” kata Sekjen Kemenakertrans.

ASEAN OSHNET merupakan suatu jaringan kerjasama regional negara-negara Asia Tenggara di bidang keselamatan dan kesehatan kerja. ASEAN OSHNET didirikan pada tahun 1999 dengan Nota Kesepahaman (MOU) yang ditandatangani oleh 10 pejabat tinggi Pemerintah (setingkat eselon I) yang mewakili masing-masing negara.

ASEAN OSHNET terdiri dari negara negara ASEAN yaitu Indonesia, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Myanmar, Thailand dan Vietnam. Saat ini terdapat 6 area program dengan negara koordinatornya, yaitu: Informasi (Thailand), Pelatihan (Philippine), Standard ( Malaysia ), Penelitian (Indonesia). Inspeksi (Singapore), dan National OSH Framework (Vietnam).

Tujuan didirikannya ASEAN OSHNET adalah meningkatkan kerjasama dan solidaritas antara organisasi/institusi K3 Nasional di negara ASEAN, Meningkatkan kemampuan institusi K3 Nasional dalam promosi, pelatihan dan riset, memfasilitasi dan meningkatkan pertukaran informasi di bidang K3,serta memfasilitasi dan meningkatkan pengembangan dan harmonisasi standar dan petunjuk teknis ASEAN OSHNET.


Pusat Humas Kemenakertrans
http://www.depnakertrans.go.id/news.html,497,naker


SEMINAR & WORKSHOP OCCUPATIONAL HEALTH NURSING : HOW TO BE A GOOD OCCUPATIONAL NURSES dengan Tema : “PERAN PERAWAT OKUPASI DALAM MEMAKSIMALKAN OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY ADVISORY SERVICES (OHSAS)”.


A.  WAKTU DAN TEMPAT

1.   Seminar 
Hari/Tanggal           : Sabtu, 24 Agustus 2013
Pukul                     : 08.00 s.d 15.45 WIB
Tempat                  : Auditorium Universitas Borobudur
                                   Jl. Raya Kalimalang No. 1 Jakarta Timur
2.   Workshop
           Hari/Tanggal           : Minggu, 25 Agustus 2013
           Pukul                      : 08.00 s.d 17.00 WIB
           Tempat                   : Auditorium Universitas Borobudur
                                                Jl. Raya Kalimalang No. 1 Jakarta Timur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar